Pradi: Pertemuan Pengusaha Depok Dengan Jepang Bernilai Positif

Seusai diskusi,  Pradi foto bersama para pengusaha Jepang dengan Depok.


KabarPublik-Limo
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengatakan,  pertemuan para pengusaha Depok dengan Fukuoka Jepang memiliki nilai penting dan strategis bagi Pemkot Depok. 
Untuk itu Pradi mengapreasi dan memberikan rasa hormatnya kepada tokoh pendidikan Kota Depok,
Haji Acep Orang Depok (Hacord) yang mempertemukan para pengusaha Jepang dengan Depok dalam upaya mengajak calon investor Jepang ke Depok. 
Disaksikan tokoh pendidikan Depok,  Hacord (peci merah), Wakil Walikota Depok,  Pradi Supriatna menerima cinderamata dari perwakilan pengusaha Jepang. 


Menurut Pradi,  pertemuan para pengusaha ini tentu bisa memberikan nilai positif bagi Kota Depok terutama dalam hal mengatasi masalah sampah.
"Saya mengapresiasi dan merasa respeck saya atas gagasan diadakannya pertemuan antara pengusaha Jepan dengan Depok pada hari ini, hal ini tentu saja memiliki arti penting dan strategis bagi Pemkot Depok," kata Pradi kepada wartawan seusai menghadiri diskusi antara pengusaha Depok dengan Fukuoka Jepang di RM Gabus Pucung,  Limo,  Depok,  Rabu (26/2/20).
Sementara itu tokoh pendidikan Kota Depok, Haji Acep Orang Depok (Hacord) yang menggagas pertemuan para pengusaha Depok dan Jepang menuturkan,  diskusi ini bertujuan melakukan conecting antara para psngusaha Depok dengan Jepang dikaitan dengan apa yang dibutuhkan Depok.
Sesungguhnya banyak hal yang ingin dibahas,  namun sementara ini dikaitan masalah lingkungan terutama persoalam sampah yang selama ini dihadapi Kota Depok.
"Pertemuan ini untuk saling menukar informasi, diantaranya terkait bagaimana solusi penanganan masalah lingkungan yang bernilai ekonomi," kata Hacord kepada wartawan. 
Menurut Hacord,  ada sekitar 15 pengusaha Fukuoka Jepang yang bertemu dengan para pengusaha Depok.
Diskusi yang melibatkan puluhan pengusaha Jepang ini dihadiri jajaran unit usaha Hacord, pelaku UKM Kota Depok, anggota BMPS, Kelompok Tani dan Nelayan andalan, Depok Institute, MUI, Iluni, dan Dewan Komunitas Pengusaha Depok.
Dengan diadakannya kegiatan ini, Acep berharap,  akan terjalin kolaborasi antar pengusaha Depok dengan pengusaha Jepang yang dikaitkan dengan permasalahan Kota Depok khususnya terkait masalah lingkungan."15 pengusaha dari Jepang kita undang dan mereka menawarkan apa yang dibutuhkan Kota Depok," ujarnya. 
Diskusi bertajuk Depok Indonesia-Fukuoka Japan Partnership for sustainable envirnment & Agrobusines diharapkan nanti ada investasi dari Jepang masuk ke Depok. 
"Insha Allah dalam satu-dua pekan ke depan kita akan follow up lagi," tutur Acep. 
Didalam diskusi tersebut, menurut Acep,  dirinya menawarkan bagaimana penanganan masalah sampah di Kota Depok."Saya tawarkan tentang daur ulang sampah dan membangun pembangkit listrik tenaga surya, khususnya di Gama Valley," jelasnya.
Dia optimistis, apabila pengusaha peduli terhadap lingkungan dan masyarakat dilibatkan untuk peduli lingkungan maka Kota Depok akan menjadi kingkungan tempat hunian yang baik.
Menurut Acep, diskusi ini merupakan awal perkenalan yang baik dengan para pengusaha negeri matahari itu. Para pengusaha dibawa kesini oleh organisasi Indonesia Jepang Bisnis Network (IJB). 
"Dalam organisasi itu terdapat alumni Habibi dan dari Jepang. Kebetulan saya diminta sebagai penasihat IJB," jelasnya.(jaya)

No comments:

Post a Comment