Petani di Pasir Putih, Pak Buchari Pengagum Berat Mohammad Idris

KabarPublik-Pasir Putih

Penampilannya sederhana. Usianya sudah 60 tahunan. Sosok yang satu ini warga biasa. Bukan tokoh masyarakat: seperti menjabat pengurus RT/RW, tokoh masyarakat  atau tokoh agama. 

                        Buchari,  petani di Pasir Putih

Apalagi publik figur yang terkenal se jagat raya atau seantero dunia maya (dumay). Sehingga dikenal publik di Kota Depok. Pak Buchari--begitu selalu dipanggil namanya oleh warga di lingkungan RW02 Kelurahan Pasir Putih,  Kecamatan Sawangan.

Tidak ada yang istimewa dari sosok seorang Pak Buchari. Ayah dari lima anak ini hanyalah seorang petani tumpang-sari dan pedagang sembako di tempat tinggalnya. Seperti warga Kota Depok pada umumnya,  dan Kelurahan Pasir Putih khususnya. Lelaki lansia ini ternyata pengagum berat calon Walikota Depok nomor urut dua,  Mohammad Idris."Saya mengagumi Pak Kiai Idris, "  kata Pak Buchari saat ditemui kabarpublik.co.id tengah menyaksikan deklarasi dukungan pengurus RT/RW, LPM,  tokoh masyarakat dan tokoh agama Kelurahan Pasir Putih untuk paslon 02 yang dihadiri pula Mohammad Idrisdi rumah Ketua RW02, Fachrozi, Kamis (15/10/20).

Pak Buchari memang bukan siapa-siapa. Seperti layaknya warga lain yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap sesuatu,  termasuk figur calon pemimpin Kota Depok. 

Petani tumpang sari diatas lahan seluas 1000 meterpersegi ini ternyata bukan seorang yang gampang ajakan orang untuk ikut deklarasi. Bahkan Pak Buchari bukan termasuk peserta atau deklator.

Di luar dugaan. Kekaguman Pak Buchari kepada figur Mohammad Idris bukan baru kali ini di saat Pilkada."Saya sudah lama mengagumi Pak Kiai Idris sejak beliau masih jadi Wakil Walikota dan sejak beliau menjadi Walikota Depok. Saya kaguminya,  tapi beliau mungkin ga kenal saya ya ga masalah karena saya kan warga biasa," tutur Pak Buchari.

Pak Buchari mengaku,  anggota keluarga dan saudara-saudaranya tidak hanya merasa kagum terhadap sosok Mohammad Idris,  tapi juga mendukung dan memilihnya.

"Di Pilkada sebelumnya saya bersama keluarga mencoblos pak Kiai,  dan di Pilkada nanti kami tetap akan memilih paslon nomor dua yakni Pak Kiai dan pasangannya Pak Imam," ucapnya. 

Kenapa kagumi dan pilih Mohammad Idris,  Pak Buchari menuturkan,  meski seorang  ulama besar dan selama menjadi Walikota Depok , Mohammad Idris merupakan figur yang sederhana dan baik,  tidak sombong,  dan program -programnya nyata dan langsung dirasakan masyarakat,  seperti perbaikan lingkungan jalan,  saluran dan perbaikan rumah tidak layak huni."Janji beliau di Pilkada sebelumnya ditepati selama beliau menjadi Walikota Depok,  seperti perbaikan jalan,  saluran air,  perbaikan rumah tidak layak huni,  kemudian bantuan untuk guru ngaji," ucap Pak Buchari seraya menyatakan: "Untuk itu saya bersama keluarga tidak ragu lagi memilih Pak Kiai Idris dan Pak Imam untuk nenjadi Walikota lagi.".

Alasan lain pilih Idris,  Pak Buchari mengatakan,  selama menjadi Walikota Depok, Mohammad Idris selalu memenuhi undangan warga."Pak Kiai Idris selalu datang kalo diundang warga. Selalu menepati janji,  dan beliau selalu tepat waktu hadir bila diundang," pungkas Pak Buchari. (jaya) 

No comments:

Post a Comment