Sepekan Jelang Pemilu 2019 KPU Depok Semakin Puyeng

KabarPublik-Cimanggis
Jelang sepekan hari H pencoblosan 17 April, KPU Kota Depok semakin dibuat puyeng menghadapi kerumitan Pemilu 2019
Kabarnya hingga kemaren, Rabu (10/4/19), KPU Depok belum juga menerima sebagian logistik.

Kegiatan pengeshetan logistik oleh PPK dan PPS wilayah Cimanggis di gudang KPU Depok.
Ditemui di gudang KPU di kawasan Cimanggis, Ketua Devisi Teknis KPU Kota Depok, Khoilullah dan Kepala Gudang KPU Kota Depok, Dani Mardani mengakui, Pemilu 2019 cukup rumit hingga membuat lembaganya harus bekerja waspada, hati-hati dan ekstra ketat untuk pengamanannya karena tahun ini menggabungkan dua Pemilu berbeda dilaksanakan dalam waktu bersamaan.


Ketua Devisi Teknis KPU Depok, Khoilullah

Terkait pengamanan logistik Pemilu, Kholik mengatakan, pada dasar pengamanan logistik Pemilu harus benar-benar terjamin agar tidak ada celah yang bisa dimasuki orang secara ilegal."Kami terus berkomunikasi dan berkoordinas dengan teman-teman di gudang untuk memastikan terjaminnya pengamanan logistik agar tidak bisa dimasuki orang secara ilegal," kata Khoilullah kepada kabarpublik.co.id, Rabu (10/4/19).

Begitu pula pengamanan logistik di kecamatan dan kelurahan, menurut dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, camat dan lurah termasuk petugas Linmas.
"Untuk pengamanan logistik insya Allah bisa dijamin," tegas Kholik.
Kendala yang dihadapi berkaitan dengan tenaga, kata Kholik mencontohkan, untuk kegiatan pengeshetan logistik surat suara di tingkat kecamatan, seperti di Kecamatan Cimanggis dengan PPK dan PPS lima kelurahan hanya memiliki tenaga sebanyak 20 orang, sementara TPS di wilayah Cimanggis berjumlah 795 TPS."Bisa dibayangkan dengan tenaga hanya sekitar 20 orang harus mengeshet surat suara untuk 795 TPS, rumit kan," ujar Kholik.
Kalau ditambah tenaga dari masyarakat, menurut dia, tidak ada anggaran lagi."Ya, mau ga mau kami minta bantuan kecamatan dan kelurahan, misalnya, untuk bantu makan dsn minum buat PPK dan PPS," ucap.
Dani Mardani mengaku, Pemilu 2019 luar biasa rumit dibandingkan Pemilu sebelumnya. "Terus terang Pemilu kali ini cukup rumit, ya bikin puyeng juga nih karena kita dituntut harus optimal menyelesaikan pendistribusian, sementara sampai hari ini belum semua logistik kami terima," kata Dani kepada kabarpublik.co.id, Rabu (10/4/19).
Logistik Pemilu yang belum diterima, menurut Dani, diantara sampul, formulir dan surat suara DPD RI."Ya, mudah-mudahan beberapa hari nanti sudah datang," ujar Dani menambahkan, logistik yang sudah diterima dari KPU Pusat mencapai 80%.
Permasalahan lain yang dihadapi, lanjutnya, gudang yang ada di Cimanggis tidak mampu menampung begitu banyaknya jumlah logistik Pemilu 2019, sehingga KPU Depok terpaksa meminjam dua balai rakyat untuk menampung logistik Pemilu. Balai Rakyat Sukmajaya dan Balai Rakyat Beji kini menjadi gudang tambahan KPU Depok.
"Gudang yang di Cimanggis tidak mampu menampung begitu banyak jumlah logistik, apalagi setiap pengiriman logistik dari KPU Pusat yang kami terima bisa sampai empat truk kontainer sekali pengiriman, ruwet deh," tutur Dani.
Dani mengaku, tidak mengeluh karena sudah memjadi tugas dan tanggungjawabnya sebagai penyelenggara Pemilu 2019.
Mengenai tenaga pelipatan surat suara, Dani menuturkan, di Pemilu sebelumnya biasanya kebutuhan tenaga pelipatan dari masyarakat hanya maksimal 150 orang." Tapi di Pemilu 2019 hanya menambah satu kotak suara ternyata tenaga pelipatan surat suara membengkak menjadi 400-an orang," ungkapnya.(jay)

No comments:

Post a Comment