Bupati Bogor Instruksikan Jajarannya Segera Salurkan Bansos ke Masyarakat

KabarPublik-Bogor
Ditengah keterpurukan ekonomi akibat corona virus disease 2019 (Covid19) tentu saja masyarakat sangat membutuhkan bantuan pemerintah.

Ade Munawaroh Yasin
Menyikapi hal itu, Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin menginstruksikan jajarannya mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak Covid-19 atau virus corona.
"Alasannya, saat ini masyarakat benar-benar lagi membutuhkan bantuan, ekonomi masyarakat sedang terpuruk, sehingga tidak ada lagi alasan tidak disalurkan bansos kepada mereka," kata Ade Yasin saat menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 dengan Koordinator Divisi Gugus Tugas Kabupaten Bogor, Sabtu (18/4/2020)

Bupati wanita berhijab yang
juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu menegaskan mengapa jajarannya diminta lebih cepat menyalurkan bansos karena Pemkab Bogor
tidak akan membiarkan masyarakatnya sampai menderita kelaparan.
"Untuk itu secepatnya bantuannya akan diberikan, terlebih kepada warga yang terdampak secara langsung ekonominya akibat Pandemi Covid-19," kata Ade.

Ade mengaku, Pemkab Bogor telah menggelontorkan dana sebesar Rp184 milyar untuk membantu perekonomian masyarakat, peruntukannya bantuan sosial (bansos). "Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor," jelasnya.

Ade yang juga Ketua DPW PPP Jawa Barat itu menargetkan bansos yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Bogor akan didistribusikan kepada masyarakat sebelum bulan Ramadhan.

"Tujuannya jelas, agar bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kita harus segera menurunkan bantuan kepada mereka," papar Ade.

Sebelumnya diketahui, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta kepada bupati/wali kota di Jabar untuk memperbaiki data penerima bantuan sosial (bansos).

Ridwan menjelaskan, meskipun ada data yang terus diperbarui, bantuan yang sudah siap harus segera disalurkan. Hal itu dilakukan agar dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19 bisa tertangani.

“Jadi, dana provinsi yang sudah disetujui oleh Pak Ketua (DPRD Jabar) ini bukan untuk semua golongan,” kata Ridwan Kamil saat melepas petugas pos dan ojek online (ojol) untuk menyalurkan bansos dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar kepada Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) di Kantor Sentral Pengolahan Pos (SPP) Bandung, Kota Bandung, Minggu (19/4/20).

Emil, sapaan akrabnya mengatakan, bansos senilai Rp.500 ribu dari Pemprov Jabar merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan kepada warga terdampak pandemi COVID-19.

Sembilan pintu itu adalah Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, Dana Desa (bagi kabupaten), bantuan sosial (bansos) dari presiden untuk Jabodetabek, bansos provinsi, serta bansos dari kabupaten/kota.
Emil melanjutkan, selain bansos dari dari Pemprov Jabar, ada juga bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI, yaitu bantaun tunai kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19 Rp600 ribu per bulan per kepala keluarga mulai minggu ketiga April-Juni 2020.

Selain itu sambung Emil, Pemprob Jabar juga menggagas Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu, bertujuan untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.
Pada Minggu (19/4/20), Pemprov Jabar mulai menyalurkan bansos untuk 5.492 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS), pada Minggu (17/4/2020) dan terdiri dari 4.668 KRTS di Kota Bandung dan 824 KRTS di Kota Cimahi. (jaya)

No comments:

Post a Comment