Pasca Puting Beliung, DLHK Mulai Mendata Pohon di Kota Depok

KabarPublik-Cimanggis

Bencana puting beliung yang terjadi di Kota Depok, Selasa (21/9/21) tidak cuma memporak-poranda rumah warga dan fasilitas rumah sakit, tetapi sekaligus menerjang pohon-pohon pelindung hingga tak terhitung berapa banyak pohon di Depok yang tumbang.

Petugas DLHK Kota Depok memangkas dan merapih sebuah pohon yang rentan membahayakan publik.

Hal ini mendorong Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mulai membuat database pohon di kota ini. 

Ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/9/21), Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi Dinas Lungkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Indra Kusuma membenarkan, pihaknya telah menerjunkan sedikitnya 120 tenaga lapangan mendata mendata kembali terhadap pohon-pohon di seluruh wilayah Depok. dibawah pengawasan dan pemeliharaan yang menjadi tanggungjawab DLHK Depok.

                        Indra Kusuma

"Kami sudah terjunkan tenaga lapangan untuk mendata seluruh pohon di wilayah Depok, yang nantinya menjadi database DLHK Kota Depok," kata Indra kepada KabarPublik.co.id.

Didampingi Kepala Seksi (Kasie) Pertamanan DLHK Depok, Pram dan Kasie Pemeliharaan Taman DLHK Depok, Rizal, Indra Kusuma menjelaskan, pendataan meliputi diantara, jumlah, jenis dan umur suatu pohon."Kami berharap bulan depan sudah ada hasilnya, sehingga kami punya database pohon di Depok," ujarnya.

          DLHK Depok menggunakan alat berat untuk memotong pohon yang terdampak puting beliung.

Dengan database itu, menurut ia, sangat berguna untuk bisa mengetahui berapa usia, ukuran dan lokasi pohon." Dengan begitu kapan suatu pohon akan dipangkas agar tidak membahayakan publik," tuturnya.

Terkait bencana puting beliung, Selasa (21/9/21), Indra mengaku, pihaknya langsung terjung ke seluruh wilayah untuk memastikan kondisi pohon yang diterjang puting beliung.

"Kejadiannya Selasa sore, pada malam harinya masih ada puting beliung kami langsung terjun ke seluruh wilayah Depok untuk mengecek pohon-pohon yang terdampak," ungkapnya. 

Awalnya menerjunkan puluhan petugas lapangan, kata Indra, ternyata harus ditambah lagi personil karena medannya di malam itu membutuh tenaga armada.

"Ternyata masalah yang dihadapi di malam itu cukup berat dan kami kerahkan seluruh tenaga lapangan sekitar 120 orang dan seluruh armada dan alat berat, semuanya dikerahkan. Alhamdulillah...sampai hari ini sudah hampir selesai penangan pohon yang terdampak puting beliung," ujarnya.

Meski belum bisa merinci, Indra menuturkan, pohon yang terdampak puting beliung itu diantaranya ada yang tumbang,  patah cabang atau ranting."Ya, semua bervariasi  pohon yang terdampak puting beliung, data masih dikumpulkan," jelas Indra. 

Indra menuturkan, pohon itu sahabat manusia untuk kehidupan, karena pohon berfungsi sebagai salah satu sumber oksigen, sehingga pohon juga merupakan patu-paru kota.

"Saat pandemi covid19 banyak orang kesulitan oksigen maka pepohonan menjadi sumber oksigen yang merupakan anugrah Illahi yang patut kita syukuri dan kita jaga pohon," pungkasnya.(jaya).


No comments:

Post a Comment