Mutaqin: Pak Idris Hidupnya di Madrasah

KabarPublik-Depok

Sebelum kubu paslon 01 menyoalkan kurangnya perhatian pendirian madrasah negeri di Depok, Pemkot Depok sejak lama sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan madrasah negeri di kota ini. 

                              Mutaqin 

"Jadi kalau ada yang bilang Pemda Depok tidak perhatian kepada madrasah tidak tepat," tegas Ketua Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPD PKS Depok,  Mutaqin kepada wartawan.

Mutaqin menuturkan, para jurkam 01 selalu mengangkat ketiadaan madrasah sebagai bentuk ketidak pedulian Pemda Depok terhadap madrasah.

"Pak Idris yang seumur-umur hidup dimadrasah tentu punya kepedulian terhadap madrasah," ujarnya. 

Tentang madrasah pendirian madrasah negeri di Depok,  dia menjelaskan,  haris dipahami madrasah itu hak dan tanggung jawab Kementerian Agama (Kemenag)."Madrasah izinnya ke kemenag. Madrasah negeri yang boleh membangun juga kemenag. Dari mulai menyediakan lahan, membangun, menyelenggarakan pendidikan, curiculumnya semua oleh kementerian agama," jelasnya.

Mantan anggota DPRD Depok dari PKS itu mengungkapkan,  tahun 2007 satu tahun setelah Walikota Depok,  Nur Mahmudi Isma'il dilantik memberikan pinjam pakai lahan fasos fasum perumahan Jatijajar. 

"Pak nurmahmudi, mengeluarkan SK Pinjam pakai lahan fasos fasum perumahan Jatijajar, diberikan kepada kanwil Depag. Pemda Depok tidak boleh bangun karena kendala aturan,"  ungkap Mutaqin. 

Namun sampai 2019 lahan itu nganggur, lanjutnya,  akhirnya (lahan itu ) diambil lagi oleh Pemda Depok, dan dibangun Puskesmas jati jajar.

"Sejak tahun 2020 pak Idris membangun kerjasama dengan kemenag. Bargaining pembangunan UII di RRI, Pak wali juga minta kemenag membangun MAN di kota Depok. Ada 2 minimal yang akan dibangun rencananya di Curug dan di cimanggis. Makanya pendirian madrasah jadi janji kampanye pak Idris. Berani janji karena prosesnya sedang berjalan,"  pungkas Mutaqin. (jaya) 


No comments:

Post a Comment