Subscribe Us


 

SDN RRI Cisalak Gelar Deklarasi Anti Perundungan Dan Kekerasan Terhadap Peserta Didik

KabarPublik- Sukmajaya

Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan, SDN RRI Cisalak menggelar sosialisasi dan  deklarasi anti perundungan dan kekerasan di halaman sekolah itu pada Rabu (6/11/24). 


Deklarasi anti bullying diikuti sebanyak 763 siswa-siswi kelas 1-6, para guru, serta kepala SDN RRI Cisalak, Arif Suryadi M.Pd serta perwakilan orangtua murid.

Deklarasi yang diawali penyuluhan anti bullying dan tanda tangan deklarasi, pernyataan sikap anti kekerasan dan perundungan itu dihadiri pula perwakilan Bimas Polsek Sukmajaya, Aiptu Suhendro bersama anggotanya, Aipda Suroyo dan  Lurah Cisalak, Rini Ekasari.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Sekolah SDN RRI Cisalak, Arif Suryadi M.Pd yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang positif dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Beliau mengajak seluruh siswa untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan

"Sebuah pagi yang cerah di SDN RRI Cisalak, Depok, menjadi saksi bisu sebuah komitmen kuat untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan," kata Arif.

Dengan adanya kegiatan ini, Arif berharap SDN RRI Cisalak dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari kekerasan. "Mari kita bersama-sama wujudkan sekolah yang ramah anak!," tegas Arif.

Lurah Cisalak, Rini Ekasari memberikan apresiasi terhadap deklarasi anti bullying karena memiliki nilai penting dan strategis dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman didalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

"Dengan deklarasi ini sebagai bentuk komitmen kita untuk mencegah terjadinya aksi perundungan, kekerasan dan bullying terhadap peserta didik. Jangan pernah takut melaporkan bila terjadi perundungan dan bullying," tandas Rini.

Perwakilan Bimas Polsek Sukmajaya Aiptu Suhendro dan Aipda Suroyo memberikan materi edukatif mengenai bentuk-bentuk perundungan, dampaknya, dan cara mencegahnya. 

Dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak, petugas Bimas menjelaskan bahwa perundungan itu tidak baik dan dapat menyakiti perasaan orang lain.

Puncak acara adalah saat seluruh siswa-siswi, guru, dan tamu undangan bersama-sama mengucapkan ikrar anti-perundungan. Suasana menjadi semakin meriah dengan adanya yel-yel dan tarian yang bertemakan dan pembacaan puisi anti-perundungan.

Kegiatan-kegiatan menarik lainnya yang  dilakukan untuk mendukung sosialisasi ini antara lain : 

 * Pembuatan poster atau gambar hasil karya siswa-siswi tentang pesan anti-perundungan.

 * Perlombaan cerita pendek atau puisi dengan tema anti-perundungan.

 * Pementasan drama pendek yang menggambarkan dampak negatif perundungan.

 * Pembentukan kelompok siswa sebagai duta anti-perundungan.

 * Penyediaan kotak saran bagi siswa untuk melaporkan jika ada kejadian perundungan.(jaya)



Post a Comment

0 Comments