Mendagri: Depok Sulit Terapkan Lockdown Wilayah

KabarPublik-Depok
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menegaskan,  Kota Depok sulit menerapkan lockdown wilayah dengan menutup total seluruh wilayahnya.
Mendagri,  Tito Karnavian (kiri)  memberikan penjelasan pers seusai hadiri launching Gerakan 2 Juta Masker di Kota Depok,  Kamis (13/8/20).

Hal itu ditegaskan Mendagri saat menghadirikan launching Gerakan 2 Juta Masker bagi warga Depok di kantor Kecamatan Tapos,  Kamis (13/8/20).
Mendagri menjelaskan, tidak ada kejelasan batas wilayah Kota Depok dengan kota-kota di sekitarnya,  contohnya Depok dengan Jagakarsa, begitu pula dengan Bekasi." Batas wilayah itu terlihat jelas hanya di Peta wilayah. Jadi Depok tidak bisa melaksanakan lockdown wilayah dengan menutup total wilayahnya," tegas mantan Kapolri itu.
Selai secara geografi tidak memenuhi syarat, tambah Tito, umumnya warga Depok bekerja di luar Depok yakni di wilayah Jabotabek.
Padahal bila lockdown wilayah diterapkan,  kata Mendagri,  warga Depok tidak boleh keluar dan begitu pula warga luar dilarang masuk. Bila ada warga dari luar masuk ke Depok wajib diisolasi selama duaminggu setelah itu barulah diizin untuk berbaur dengan warga lain.
"Sedangkan warga Depok setiap hari bekerja di Jakarta dan setiap hari pulangnya ke Depok. Bila setiap pulang harus isolasi selama duaminggu diterapkan wah bisa-bisa pekerjanya dipecat sama tempat kerjanya, jadi sulit," ucapnya.
Mendagri memberikan apresiasi yang tinggi kepada Walikota Depok atas peluncuran Gerakan 2 Juta Masker untuk warga Depok.
Walikota Depok, Mohammad Idris menjelaskan,  2 juta masker merupakan bantuan dari kalangan pengusaha sekitar satujuta, ASN Pemkot Depok dan masyarakat masing--masing 500 ribu masker.
 "Bersama Forkopinda dengan masyarakat menyukseskan Gerakan 2 Juta Masker," kata Walikota. (jaya)

No comments:

Post a Comment