KabarPublik-Cilodong
Di masa pandemi Covid19, apalagi dengan diadakannya PPKM Darurat praktis kegiatan kantor-kantor pemerintahan kota (Pemkot) Depok lebih banyak bekerja dari rumah (work from home) ketimbang bekerja dari kantor (work from office) dengamn perbandingan WFH 75% dan WFO 25% .
Gerbang UPT IPLTMeski Dinas Perumahan dan Permukimam (Disrumkin) mengikuti mekanisme tersebut, ternyata kantor UPT Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu (IPLT) yang merupakan unit satuan kerja Disrumkin Kota Depok justru sebaliknya menerapkan sistem kerja selama masa pandemi Covid19 yakni WFH 25% dan WFO 75%.
Dikonfirmasi di kantornya, Kepala UPT IPLT Cilodong, Burhanuddin menjelaskan, kebijakan berupa mekanisme kerja di institusi yang dipimpin sudah melalui pertimbangan mengacu pada kebutuhan pelayanan kepada maayarakat.
BurhanuddinSelain itu kebijakan mekanisme kerja di UPT IPLT yang dipimpinnya, menurut dia, sesungguhnya sepengetahuan Kepala Disrumkin Kota Depok yang sentiasa memberikan bimbingan dan arahan terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) selama masa pandemi Covid19.
"Kami menerapkan mekanisme kerja di IPLT dengan sistem WFH 25% dan WFO 75% lebih menitiberatkan pada kepuasan pelayanan kepada masyarakat Kota Depok," kata Burhanuddin kepada KabarPublik.co.id dan MimbarDepok.com, Senin (26/7/21).
Taman IPLT Cilodon
Apalagi selama masa pandemi Civid19, mantan Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Pancoran Mas itu mengakui, permintaan masyarakat menurun hanya 20%-25% dari sebelum masa pandemi Covid19 yakni berkisar 10-12 call (permintaan) setiap hari.
"Kami tidak ingin mengecewakan masyarakat jika sistem kerjanya WFH 75% dan WFO25% karena dikuatirkan akan menimbulkan permintaan masyarakat menumpuk dan menumpuk akibat keterbatasan petugas pelayanan lebih banyak bekerja dirumahaja," papar Burhanuddin.
Namun dengan sistem kerja WFH 25% dan WFO 75%, dia mengakui, konsekuensinya harus tersedianya asupan gizi dan vitamin untuk menjaga dan meningkatan imunitas tubuh para karyawan IPLT Cilodong selama masa pandemi Civid19.
"Alhamdulillah semua itu sudah disediakan," ujarnya.
Selain mendapat bimbingan, arahan dan motivasi dari pimpinan terutama Kepala Disrumkin, Burhanuddin menuturkan, selama masa pandemi Covid19 dirinya bersama Kasubag TU IPLT, Andri secara resmi bekerja di kantor 2-3 hari dalam seminggu.
"Sesungguhnya saya dan Pak Andri secara tidak resmi, maksudnya di luar hari kerja terutama hari libur (sabtu) terkadang suka datang atau sesekali juga ke IPLT, tujuannya untuk memotivasi para karyawan,"pungkas Burhanuddin.(jaya)
0 Comments