Renovasi Kelurahan Pondokjaya Bikin Kecewa Anggota DPRD Depok, Iman Yuniawan

KabarPublik- Pondokjaya 

Anggota DPRD Kota Depok, Iman Yuniawan merasa kecewa terhadap renovasi kantor Kelurahan Pondokjaya, Kecamatan Cipayung terutama tidak adanya anggaran kunci pintu dan pengecatan.

Anggota DPRD Kota Depok, Iman Yuniawan merasa kecewa terhadap renovasi kantor Kelurahan Pondokjaya saat berkunjung di kantor Kelurahan Pondokjaya, Rabu (7/12/22).

Kekecewaan anggota dewan yang juga mantan ketua LPM Kekurahan Pondokjaya beberapa periode itu saat menyambangi kantor kelurahan Pondokjaya, Rabu (7/12/22).

Anggota Badan Anggaran DPRD Depok itu merasa kecewa karena anggaran untuk renovasi kantor kelurahannya di DPA  sebesar Rp250 juta, kok realisasinya dipankas hingga tersisa menjadi Rp179 juta.

Anggota DPRD Kota Depok, Iman Yuniawan merasa kecewa karena anggaran renovasi kantor Kelurahan Pondokjaya tidak termasuk penggantian pintu dan kunci kantor kelurahan.

"Sisa anggarannya kemana, masa anggaran yang dipangkas itu dalam pelaksanaannya masa sampai untuk anggaran untuk kunci pintu kelurahan saja ga ada, begitu pula pengecatannya saja hanya di luar kantor kelurahan, ruangan dalam ga ada," kata Iman bernada tanya kepada pengawas proyek dari kontraktor, Cak Imin dan Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Pondokjaya, Marbawi.

Iman merasa heran kedua pintu kelurahan juga tidak masuk anggaran renovasi. Padahal kunci dan pintu itu dirinya yang membeli saat masih menjabat Ketua LPM Pondokjaya."Ini pintu dan kunci saya yang membeli ketika saya menjabat ketua LPM," ujar Iman.

Menanggapi kekecewaan anggota Banggar DPRD Depok itu, pengawas proyek renovasi kantor Kelurahan Pondokjaya, Cak Imin mengatakan, kontraktor hanya melaksanakan sesuai anggaran yang tersedia.

"Ga ada anggaran untuk pembelian kunci pintu, untuk menutup kedua pintu ruangan kelurahan setiap malam saya pake rantae demi keamanan, begitu pula untuk pengecatannya. Nanti saya laporkan ke pelaksananya pak dewan," kata Cak Imin.

Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Pondokjaya, Marbawi tidak mau memberikan penjelasan karena bukan ronanya kelurahan.

"Kelurahan kan hanya user atau pengguna, namun kami tidak tahu menahu soal anggaran dan untuk apa saja kan semuanya yang tahu kontraktornya," ujar Marbawi. (jaya)


No comments:

Post a Comment