Fadilah: Ribuan Anggota Koperasi Tunggak Kredit Karena Terdampak Covid19

KabarPublik-Depok
Diperkirakan ribuan usaha kecil dan mikro (UKM) anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sehati Makmur Abadi menunggak kredit karena kegiatan usahanya terkena dampak Covid19.

Fadilah
Manager KSP Sehati Makmur Abadi Area Jawa Barat dan Kalimantan,  Fadilah menjelaskan, koperasi yang paling terdampak karena anggota koperasi umumnya usaha menengah, kecil fan mikro.
Di wilayah Jawa Barat saja,  Fadila mencontohkan, KSP Sehati Makmur Abadi mempunyai sedikitnya 12.000 anggota perorangan yang memiliki usaha individu dan kelompok usaha. Untuk pinjaman mikro rata-rsta tidak lebih dari Rp4juta/ anggota.
"Koperasi kita anggotanya usaha menengah kebawah.. usaha-usaha kecil.  Usaha-usahanya banyak yang tidak berjalan," ungkap Fadilah kepada kabarpublik.co.id, Senin (11/5/20).
Dalam memperingati Hari Koperasi tahun lalu,  Walikota Depok menganugrahi pengharga Koperasi Terbaik 2019 kepada Fadilah,  Manager KSP Sehati Makmur Abadi di balaikota Depok. 

Jenis usaha yang terdampak, menurut Fadilah,  seperti usaha-usaha pedagang , ojek online, usaha-usaha rumahan.. contoh konveksi. pembuat sepatu, dan lain-lain. "Bulan kemarin untuk di Depok saja kurang lebih hampir 400-an," kata Fadilah.
Dia menjelaskan, kalau diperhatikan anggota yang usaha tetap dengan menjalankan usaha dibidangnya, ternyata. penjualan atau pemasukan mengalami penurunan drastis.
"Kalo saya perhatikan anggota yang usaha tetap dengan menjalankan usaha dibidangnya. Namun penjualan atau pun pemasukan pastinya sangat Jauh mengalami penurunan, dan ada juga yang "banting stir", menjual atau produksi masker dan lain-lain," ujarnya.
Kegiatan usaha yang terdampak Covid saat ini banyak produksi alat-alat kesehatan seperti masker.
"Bahkan, ada pula yang menjalankan usaha jual makanan untuk Hari raya, banyak lagi usaha ke pertanian.. seperti tani ikan dan lain-lain," ucapnya.
Menyikapi situasi yang dialami anggotanya. Fadilah menegaskan,  KSP Sehati Makmur Abadi melakukan relaksasi angsuran pinjaman selama tiga bulan terhadap 30% dari 12.000 anggota atau sekitar 4.000 anggota.
"Kami menjalankan relaksasi angsuran yakni penundaan pembayaran angsuran tiga bulan ke depan khusus anggota yang terdampak covid19, hal ini mengikuti aturan pemerintah," imbuhnya.
Relaksasi angsuran tersebut,  menurut dia,  salah satu bentuk kepedulian koperasnya membantu para anggota koperasi.
"Kasihan juga bang...kalo tidak memberikan relaksasi terhadap para anggota koperasi. Ini mungkin salah satu kegiatan kepedulian kita.. kita tidak bisa memberikan sesuatu," tuturnya.
Mengenai perhatian pemerintah terhadap anggota koperasi terdampak covid19, alumnus FKM UI itu menuturkan,  sejauh ini belum ada perhatian pemerintah.
"Untuk saat ini anggota saya rasa belum ada perhatiannya. Anggota hanya berharap dapat bantuan dari pemerintah berupa Bansos.. seperti untuk memenuhi kebutuhan pokok," ujarnya. (jaya)


No comments:

Post a Comment