KabarPublik- Sukmajaya
Untuk penyegaran tugas pokthok dan fungsinya sebagai tenaga relawan di lingkungan masyarakat, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelamatan Kota Depok menggelar kegiatan pelatihan dan pembinaan terhadap sedikitnya 1.f005 anggota Relawan Kebakaran (Redkar) se Kota Depok di gedung Redkar Depok, Jl Merdeka, Abadijaya, Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (21/3/23).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Penyuluhan, dan Peran Serta Masyarakat Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Nelson Da Silva Gomes memberikan pengarahan kepada 1.005 personil Redkar se Kota Depok di kegiatan pelatihan dan pembinaan tenaga relawan kebakaran di gedung Redkar, Jl. Merdeka, Sukmajaya, Selasa (21/3/23).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Penyuluhan, dan Peran Serta Masyarakat Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Nelson Da Silva Gomes menjelaskan, pelatihan dan pembinaan untuk penyegaran bagi 1005 anggota Redkar merupakan kegiatan rutin semesteran atau enam bulan sekali.
"Kegiatan simulasi ini diadakan setahun duakali ya semacam brainstorming dan penyegaran bagi para anggota Redkar agar tahu tugas pokok dan fungsi memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan dini kebakaran, mitigasi dan sosialisasi di kelurahan tempat tinggal mereka, tetapi Redkar bukan bertugas sebagai pemadam kebakaran," tegas Nelson didampingi Kepala Seksi Penyelematan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelematan Kota Depok, Udra Kodratullah kepada wartawan.
Di kegiatan pelatihan dan pembinaan, Nelson memberikan apresiasi kepada beberapa anggota Redkar berusia lanjut yang berprestasi dalam mengemban tugasnya di lingkungan.
Selain itu saat memberikan sambutan dan arahanya, Nelson mengingatkan kembali para anggota Redkar Kota Depok untuk selalu berkoordinasi dengan kepala kelurahan."Redkar hendak berkoordinasi dengan lurah di tempat tinggalnya agar keberadaan Redkar diketahui, karena lurah selalu berganti-ganti," ujarnya.
Kepala Seksi Penyelematan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelematan Kota Depok, Udra Kodratullah menjelaskan sejarah keberadaan tenaga relawan kebakaran.
Menurut dia, sebelum Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian nama relawan kebakaran berbeda-beda se Indonesia: ada yang namanya Balakar dan Satlakar.
Sejarah Balakar dan Satlakar, ungkapnya, bermula dari dualisme organisasi pemadam kebakaran se Indonesia yakni IKPI dan APKI. APKI dimotori Kepala Dinas Kebakaran Kota Depok, Misbahul Munir. Sehingga di tahun 2010/2011 ada dua kekuatan pemadam kebakaran.
Terhadap dinas kebakaran yang berinduk IPKI relawan kebakaran bernama Balakar, begitu pula jika dinas kebakaran berinduk ke APKI maka relawan kebakarannya bernama Satlakar.
Namun setelah Kemendagri dijabat Tito Karnavian, lanjutnya, IPKI dan APKI akhirnya dilebur menjadi APKARI. Sehinggga relawan kebakaran se Indonesia hanya satu nama saja yakni Relawan Kebakaran (Redkar).
"Jadi eksistensinya jelas dan riwayatnya, sehingga sekarang hanya ada satu nama se Indonesia yakni Redkar, sedangkan SK (surat keputusan) tetap dari kepala dinas kebakaran dengan diketahui lurah, otoritasnya dibawah dinas pemadam kebakaran," tandasnya.
Udra mengingatkan, tugas pokok dan fungsi Redkar bukan sebagai tenaga pemadaman kebakaran di kelurahan, tetapi lebih bersifat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kebakaran, mitigasi dan sosialisasi.
" Lurah boleh mengusulkan tenaga Redkar, tetapi SK kepala dinas kebakaran dan ototitasnya dibawah disdamkar," tegasnya. (jaya)
0 Comments