KabarPublik-Kota Ke

Wakil Ketua Fraksi DPRD Kota Depok Muhammad Hafid Nasir dan Wali Kota Depok Muhammad Idris akui ada pencapiaan yang belum dicapai secara optimal dalam pembanguna mental warga dan infrastuktur kota. Hal ini diungkap berkenaan Rapat Paripurna Kota Depok ke-20 di Gedung DRPD Kota Depok, Jumat (26/4). Milad Kota Depok yang jatuh pada tanggal 27 April akan diperingati secara meriah esok hari.
Hafid menyoroti pengangguran tenaga kerja produktif di kalangan muda. “Sektor industri kreatif yang bisa dibuka peluang daalam ruang publik yang bisa disediakan oleh pemerintah seperti di sektor UMK, dan kerajinan, kuliner, dan fashio. Bidang kreatif ini sebagai sarana untuk mengurangi pengangguran. Hafid mengajak seluruh elemeng masyarakat meningkatkan kerjasama dan partisipasi membangun.
Diamini Idris, harus ada kerjasama dan partisipasi warga masyarakat dengan pemerintahan Kota Depok membangun dan  menyejahterakan warga sesuai dengah cita Kota Depok di era kewalikotaan Muhammad Idri dan Pradi Supriatna, yaitu unggul, nyaman, dan religius.
“Betapa pun banyaknya penghargaan yang diperolehkan Kota Depok dari pemeritah pusat dan dan provinsi,  harus kita sadari masih ada pula yang harus terus kita tingkatkan dari era ke era Kota Depok yang berulang tahun kedua puluh ini. Persoalah yang mendesak ialah masalah ketersediaan lapangan kerja kreatif dan inovasi bagi bocoh-bocah Kota Dpok,” jelas Muhammad Idris kepada wartawan termasuk Kontributor Elshinta, Hendrik Raseukiy.
Hal yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Depok yang masih kurang di antaranya fasilitas publik. “Contohnya tempat kumpul bocah-bocah-bocah berkreasi. Alhamdulillah kami sudah siapakan lahan tersebut yang sudah diajukan ke gubernur bahwa tahun 2020 diberikan anggaran untuk membangun kreatif center. Lahannya seluas 2.000 meter persegi di sekitar Jalan Proklamas, bekas unit pengolahan sampah. Angarannya sekira Rp30 miliar. Di tempat ini untuk berinovasi, berdiskusi, bercengkrama warga dan sebagainya hal yang positif,” sebutnya.  
Idris juga menyoroti persoalan menyohor yaitu kemacatan lalu-lintas kota. Kendati ada penghargaan Wahana Tata Nugraha Penataan Lalu-Lintas, diharapkannya, dapat dijadikan modal kepada pemerintahan pusat untuk membantu memecahkan rekayasa lalu-lintas yang dimiliki oleh nasional.

No comments:

Post a Comment