Perang Rusia-Ukraina Akibatkan Tertundanya Pembuangan Sampah Depok ke Nambo Bogor

KabarPublik- Bogor 

Percaya atau tidak.? Perang Rusia dengan Ukraina ternyata berdampak buruk terhadap penundaan pembuangan sampah warga Kota Depok ke Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut - Nambo, Kabupaten Bogor.


Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono ditemani Kepala Bappeda Depok, Dadang Wihana dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Etty Suryahati dan Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan meninjau TPPAS Lulur Nambo, Bogor, Rabu siang (13/4/22).

Dalam kunjungan kerja bersama Kepala Bappeda Depok, Dadang Wihana dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Etty Suryahati ke TPPAS Nambo-Bogor, Rabu siang (13/4/22), Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono menjelaskan, rencana pembuangan sampah warga Depok ke Nambo selama ini tertunda-tunda.

Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mendengarkan penjelasan teknis dari pelaksana proyek TPPAS Nambo, Rabu  siang (13/4/22).

Padahal pembuangan sampah ke Nambo Bogor, ungkap Imam, semula direncanakan pertengahan Februari, kemudian mundur Maret dan Mei direncanakan kembali, namun mundur lagi.

"Sudah kesekian kalinya Nambo belum bisa sampah dari Depok dibuang kesana. Mulai pertengahan bulan Februari kemudian molor di pertengahan Maret,  dari hasil pertemuan hari ini ngaret lagi sampai akhir Mei. Rencana baru awal Juni baru (sampahnya) dibuang kesana,"ungkap Imam kepada KabarPublik.co.id, Rabu (13/4/22).

Lebih lanjut, Imam membeberkan, banyak persoalan terjadinya penundaan pembuangan sampah Depok ke Nambo diantaranya curah hujan yang besar berpengaruh terhadap infrastruktur. Sehingga menyebabkan longsor di Nambo.

"Dan tidak kalah pentingnya pengiriman pengadaan mesin pengelolaan sampah tertunda kedatangannya karena pengadaanya dari luar negeri akibat perang Rusia Ukraina," ungkap Imam. 

Imam mengatakan, apabila terjadi lagi penundaan pembuangan sampah Depok ke Nambo akan semakin menambah persoalan bagi Pemkot dan warga Depok.

"Kami di Kota Depok sebenarnya sudah terjadi Darurat Sampah karena beberapa kejadian menimpah Pemkot dan masyarakat Kota Depok karena sampah tidak mungkin lagi ditampung di TPA Cipayung," tandas Imam.

Menurut Imam, Pemkot Depok sudah menyampaikan hal itu kepada DLHK Jawa Barat dan JBL (kontraktor) jika terjadi penundaan lagi pembuangan sampah Depok ke Nambo.

Imam mengatakan, produksi sampah sebanyak 1.200 ton perhari akan menjadi masalah jika ditumpuk diatas sampah existing di TPA Cipayung, sehingga akan menyebabkan longsor dan mengakibatkan kerugian bagi Pemkot dan warga Depok Sudah ada kejadian longsor di sana (TPA Cipayung).

"DLHK provinsi Jawa Barat meyakinkan kami akhir Mei Mendatang mudah-mudahan Nambo sudah diresmikan Presiden dan Gubernur Jabar,nantinya Pemkot Depok sudah bisa membuang sampah ke Nambo," pungkas Imam. (jaya)


 

No comments:

Post a Comment