Subscribe Us


 

Memberikan Klarifikasi Di PWI, Kadinkes Depok Ultimatum Catering Penyedia Menu PMT Stunting

KabarPublik- Depokjaya 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengingatkan (ultimatum) akan mengakhiri kerjasama dengan catering penyedia menu kudapan jika tidak mengikuti standar menu gizi untuk anak stunting dan gizi kurang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati didampingi Kepala Diskominfo Depok, Mantho (kemeja putih) memberikan penjelasan di kantor PWI Kota Depok, Kamis (15/11/23).

Warning itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati bersama rombongan Dinkes yang ditemani Kepala Diskominfo dengan Kabid Aprai dan pewarta Diskominfo memberikan klarifikasi atas pemberitaan PMT di kantor PWI Kota Depok, Jl Malati, Kelurahan Depokjaya,  Kecamatan Pancoran Mas (Panmas), Rabu (15/11/23). 

Mari mengatakan, Puskesmas kecamatan dan kelurahan telah diinstruksikan agar mengakhiri kerjasama dengan catering penyedia menu kudapan Pemberian Makanan Tanbahan (PMT) apabila dalam pengelolaan dan penyediaan tidak mengikuti standar menu bergizi untuk anak stunting dan gizi kurang.

"Saya sudah sampai kepada Puskesmas kecamatan dan kelurahan agar terus mengawasi kualitas menu yang dibuat dan disajikan catering penyedia menu kudapan untuk anak-anak stunting dan gizi kurang," ujarnya.

Untuk menjamin kualitas dan higienitas kudapan makanan tambahan, Mary Laziawati menambahkan, Puskesmas yang ada di kecamatan dan kelurahan terus mendampingi dan mengawasi pihak catering saat proses pembuatan menu kudapan untuk anak stunting dan gizi kurang.

Menurut  dia, petugas Puskesmas setiap hari mengawasi catering guna memastikan kualitas dan higenis kudapan PMT lokal sesuai standari menu bergizi untuk anak-anak stunting dan gizi kurang.

"Menu kudapan juga harus fresh, bukan menu yang dimasak kemaren, hal ini untuk menjaga dan menjamin higienitas menu untuk anak-anak stunting dan gizi kurang," kata Mary.

Untuk itu catering penyedia kudapan PMT, lanjutnya, harus mengelola atau memasak menu kudapan bergizi dengan berpedoman pada standar menu bergizi bagi seorang balita.

"Apabila tidak mengikuti standar menu bergizi yang sudah kami sampaikan maka saya sudah mengingatkan puskesmas baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan tidak perlu lagi bekerjasama dengan catering yang memasak kudapan tidak sesuai standar makanan bergizi," tandas mantan Kepala UPTD Kecamatan Cipayung itu.

Lebih lanjut, Mary menuturkan, kerjasama dengan catering penyedia menu kudapan tidak permanen selama 28 hari kalender. Tetapi dengan pola kerjasama bervariasi, misalkan, catering yang satu hanya enam hari, begitu pula yang lain.

Selain pengawasan terhadap jaminan kualitas higienitas catering, menurut dia, setiap hari seusai kegiatan PMT dilakukan evaluasi harian melalui zoom meeting dengan Puskesmas dan Kelurahan serta kecamatan maupun PKK." Setiap harinya seusai kegiatan PMT kami mengadakan evaluasi harian bersama dengan para pelaksana di lapangan," ujarnya.

Terkait kegalauan para pelaksana di lapangan mengenai tindak lanjut PMT pasca 28 hari, Mary mengatakan, pihaknya sudah meminta pelaksana lapangan saat memberikan menu kudapan sekaligus mengedukasi orangtua anak stunting dan gizi kurang agar nantinya dapat menyediakan sendiri menu kudapan bergizi untuk anaknya.

"Kebetulan tahun ini program PMT hanya selama 28 hari itu setelah itu orangtua stunting dan gizi kurang secara mandiri memasakan sendiri, tentunya berpedoman pada standar menu bergizi untuk balita stunting," papar Mary.

Pihaknya akan memberikan panduan menu bergizi untuk para orangtua yang membutuhkan."Bahkan kami siap memberikan pelatihan cara memasak menu bergizi bagi anak stunting," tuturnya. 

Setelah memberikan klarifikasi, rombong Kepala Dinkes dan Kepala Diskominfo Depok bersama Ketua PWI Depok, Rusdi Nurdiansyah menanam pohon di taman samping PWI Depok. (jaya(


Post a Comment

0 Comments