Ketua PKK Boponter Minta Makanan Tambahan Bayi Di Posyandu Tidak Melulu Agar-Agar

KabarPublik- Boponter

Untuk percepatan tumbuh kembang bayi dan balita agar lebih kuat dan tangguh dari penyakit, Ketua TP PKK Kelurahan Bojong Pondok Terong (Boponter), Ernawati berharap menu tambahan di Posyandu tidak melulu agar-agar.

Lurah Boponter, Agus Suryana membuka resmi Rakor Tri Bulanan TP PKK Kelurahan Boponter di aula kelurahan setempat, Jumat (14/10/22).

Harapan itu disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kelurahan Boponter itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tri Bulan TP PKK Kelurahan Boponter di aula kelurahan setempat, Jumat (14/10/22).

"Kan tiap bulan ada Posyandu, naah biasanya selesai penimbangan bayi dikasih agar-agar, saya menganjurkan menunya diganti-ganti bukan agar-agar terus, diganti-ganti dengan soup, bubur sumsum, bubur kacang ijo plus buah-buah," kata Ernawati.

Para peserta Rakor Tri Bulanan TP PKK Kelurahan Boponter antusias mengikuti rakor tersebut di aula kelurahan setempat, Jumat (14/10/22).

Selain bikin warga bosan ke Posyandu karena makanan tambahan setiap bulannya agar-agar, Ernawati menuturkan, untuk itu perlu variasi makanan tambahan balita seperti sop ceker ayam atau sop telur puyuh atau bubur sumsum agar tumbuh kembang anak menjadi cepat dan cerdas.

"Ya biar warga tidak bosan ke Posyandu. Kita bisa menurunkan stunting minimal kita kasih contoh menu yang seimbang dan bergizi," tuturnya.

Dalam sambutan membuka Rakor tersebut, Lurah Boponter, Agus Suryana meminta peserta rakor lebih konsen pada beberapa hal yang penting seperti stunting, gizi buruk, progress BIAN dan Elsimil Catin (Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil bagi calon pengantin baru).

"Tolong Rakor konsen pula terhadap progress stunting, BIAN, gizi buruk dan Elsimil Catin," pinta Agus.

Kepala Seksi Kemasyarakatan dan Pelayanan (Kemaspel) Kelurahan Bojong Pondok Terong (Boponter), Eli Eliyawati mengatakan, kegiatan Rakor Tri Bulan Tim Penggerak Program Pemberdayaan Keluarga.

Selama setahun rutin dilaksanakan sebanyak empat kali "Rakor hari ini yang keempat kali di akhir tahun, idealnya Rakor itu setahun empat kali," ujarnya.

Tetapi seperti diketahui, lanjut Eli, sebenarnya kegiatan PKK dan Posyandu tidak ada batasnya atau dibatasi karena bila ada permasalahan selalu diadakan Rakor.

"Jadi bila ada permasalahan kita ngadain Rakor, selalu kita Rakor ga ditentukan waktunya," tutur Eli. 

Untuk Rakor TP PKK periode akhir tahun ini, jelasnya, ada beberapa agenda penting yang dibahas diantaranya: stunting, gizi buruk dan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional).

"Oya, tadi Rakor juga membahas soal Catin atau calon pengantin berkaitan dengan Elsimil 

Elsimil merupakan singkatan dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil. Aplikasi ini berguna untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kondisi calon pasangan pengantin.

"Untuk itu setiap calon pengantin harus didampingi kader pengisian aplikasi Elsimil,  nah sekarang setiap RW sudah tersedia kader pendamping elsimil untuk catin," ujarnya.

Rakor TP PKK ini diikuti sebanyak 50 peserta terdiri dari perwakilan RT/RW, para ketua Posyandu, PKK kelurahan dan para kader. (jaya)





No comments:

Post a Comment